TRADISI MENYAMBUT PUASA DI LUAR NEGERI
1. Jepang
Membentuk
semacam panitia Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama bulan puasa,
mulai dari dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah,
penerbitan buku-buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan pelaksanaan
ibadah puasa. Panitia juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikannya ke
rumah-rumah keluarga Muslim maupun ke Masjid-Masjid. Jadwal puasa ini juga
dibagikan ke restoran-restoran halal di seantero Jepang. Panitia ini mulai
bekerja ketika telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul Fitri. Jika tidak
nampak hilal tanda awal puasa dimulai, maka panitia mengikuti ketetapan hilal
Malaysia, negara Muslim terdekat.
2. Mesir
Umat
Muslim di Kairo, Mesir memiliki tradisi unik untuk menyambut datangnya bulan
Ramadhan. Mereka akan memasang lampu tradisional di setiap rumah yang disebut
dengan lampu Fanus. Oleh karena itu, banyak warga Kairo yang berbondong-bondong
berbelanja lampu saat menjelang bulan Ramadhan tiba. Tradisi semacam ini telah
dimulai sejak lama yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu lampu Fanus
dipasang untuk menyambut kedatangan pasukan Raja yang datang berkunjung
menjelang datangnya bulan Ramadhan.
3. Palestina
Selain
di Mesir, tradisi menyalakan lampu ketika datang bulan Ramadhan juga dimiliki
oleh warga Palestina. Setap bulan Ramadhan tiba, mereka akan memasang lampu
Ramadhan ini di masing-masing rumah dan di sepanjang kota.
4. Nigeria
Berbeda
dengan Nigeria, negara Afrika ini memiliki kebiasaan yang berbeda. Mereka akan
menyambut datangnya bulan puasa dengan cara berdakwah. Mereka akan pergi secara
berombongan ke seluruh pelosok negeri untuk menyiarkan Islam.
5. Irak
Lain halnya dengan di Baghdad, Irak. Umat Muslim disana akan menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan berbelanja di pasar Shorja (pasar tertua di Irak). Dimana pasar ini hanya ramai ketika datang bulan puasa dan waktu buka pasar hanya dari sore hari sampai menjelang malam. Banyak barang dagangan unik yang dapat dijumpai di pasar ini, diantaranya jajanan untuk menu buka puasa sampai perlengkapan pendukung ibadah lainnya.
6. Prancis
Di
Prancis tepatnya di Couronne, dimana daerah ini banyak didiami oleh imigran
asal Arab, juga ada tradisi berbelanja berbagai macam pernak pernik untuk
menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dan jalan Pierre Tumbot lah yang paling
terkenal ramai yang menjual berbagai macam pernak pernik tersebut.
7. Italia
Sementara di Roma, Italia, walaupun mayoritas warga kota ini bukanlah umat Muslim, kota ini juga mempunyai tradisi unik menyambut bulan suci Ramadhan. Ketika Ramadhan tiba, banyak panganan khas yang memiliki cita rasa manis serta kurma juga dapat ditemukan dengan mudah. Selain itu di La Grande Mosche (Masjid Agung di Roma) aktifitas menyambut datangnya bulan puasa akan nampak sekali.
8. Austria
Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Muslim di negara kelahiran Alfred Riedl ini biasanya menggelar kampanye pengumpulan paket lebaran untuk keluarga miskin dan hadiah lebaran untuk anak-anak yatim piatu di Palestina. Kampanye ini dikordinir oleh organisasi kemanusiaan Palestina yang ada di Austria. Kampanye yang diberi nama Feeding Fasting Palestinians ini mendapat sambutan positif dari umat Muslim Austria. Mereka berlomba-lomba mengeluarkan sebagian hartanya untuk saudara seiman mereka di Palestina. Untuk menyebarluaskan kampanye bantuan bagi warga Palestina ini, warga Muslim Austria menggunakan berbagai cara, seperti penyebaran poster, pemasangan iklan dan jasa pos. Semua bantuan nantinya akan dikirimkan melalui lembaga-lembaga sosial yang beroperasi di wilayah Palestina.
9. Albania
Negara
lainnya di Eropa yakni Albania juga memiliki tradisi tersendiri guna menyambut
datangnya bulan puasa. Setiap datang bulan Ramadhan mereka akan menggelar
kesenian yang dinamakan dengan Lodra. Kesenian ini mirip dengan tradisi memukul
bedug di Nusantara. Namun yang membedakan, kesenian beduk Lodra Albania ini
menggunakan dua buah tabung dimana masing-masing menggunakan kulitkambing dan
domba. Pemukulnya sendiri menggunakan dua buah stik yang berbeda sebagai alat
pemukulnya sehingga akan menghasilkan dua jenis suara yang berbeda pula. Inilah
yang membuat beduk Albania ini khas dibanding beduk di negara kita. Lodra akan
dikombinasikan dengan perkusi serta alat tiup lainnya, sehingga Lodra nampak
mirip dengan iringan musik marching band. Seniman Lodra terkadang juga diundang
khusus untuk mengiring sahur atau biasa disebut dengan Syfyr dan buka puasa
atau Iftar.
Comments
Post a Comment