TRADISI MENYAMBUT LEBARAN DI BERBAGAI NEGARA
Ada berbagai tradisi lebaran di berbagai
negara. Berikut bagaimana dengan tradisi lebaran di negara-negara lain? Berikut
ulasannya :
1. Malaysia
Tradisi lebaran di Malaysia sangat mirip
dengan tradisi di Indonesia. Masyarakat negeri tetangga ini juga menyiapkan makanan khas lebaran seperti ketupat dan
rendang, yang juga menjadi makanan khas lebaran masyarakat Indonesia. Anak-anak
juga memberi hormat serta mencium tangan orang yang lebih tua, sementara orang
dewasa yang sudah berpenghasilan memberikan uang hari raya kepada keluarga yang
lebih muda. Setelah melakukan shalat Ied dan menikmati hidangan khas lebaran,
mereka pun berziarah ke makam sanak saudara yang telah meninggal.
2. Arab Saudi
Di Arab Saudi, perayaan lebaran selalu
identik dengan pertunjukan seni. Setiap lebaran pasti selalu diisi dengan
kesenian, seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade pertunjukkan musik,
tarian dan sebagainya. Selain itu, masyarakat di sana juga memiliki kebiasaan
untuk mendekorasi rumah mereka dengan
hiasan-hiasan khas lebaran. Untuk menu khas lebaran, umat muslim Arab Saudi
menyantap daging domba yang dicampur dengan nasi dan sayuran tradisional
setelah melakukan shalat ied. Setelah makan bersama, barulah mereka mengunjungi
sanak saudara dan tetangga untuk bersilajturahmi. Anak-anak pun akan
mendapatkan bingkisan-bingkisan lebaran yang berisi
permen, coklat dan makanan lainnya.
3. Turki
Masyarakat Turki menyebut perayaan Idul Fitri
dengan kata “Bayram”. Pada hari Bayram biasanya mereka mengenakan pakaian khas
Turki yang dikenal dengan Bayramlik dan saling mengucapkan salam “Bayraminiz
Kutlu Olsun”, “Mutlu Bayramlar”, atau “Bayraminiz Mubarek Olsun”. Sama halnya
dengan di Indonesia, orang yang lebih muda akan mencium tangan dan bersujud
kepada orang yang lebih tua. Selain itu, anak-anak di sana juga akan
berkeliling ke rumah sanak keluarga dan tetangga untuk mengucap salam Bayram
dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan menerima hadiah berupa coklat, permen,
uang koin, dan manisan tradisional Turki seperti Baklava dan Lokum. Namun pada
saat shalat ied, hanya kaum pria saja yang berangkat ke masjid, sementara kaum
perempuan tetap tinggal di rumah.
4. China
Dari kurang lebih 56 etnis yang menghuni
Republik Rakyat China, 10 diantaranya mayoritas memeluk agama Islam. Perayaan
Idul Fitri di beberapa daerah dengan mayoritas penduduknya muslim seperti di
Xinjiang dan Yunnan, tergolong cukup meriah. Setelah mengikuti shalat Ied, umat
muslim di sana akan bersilahturahmi dan makan bersama dengan sanak keluarga dan
tetangga terdekat. Masing-masing dari mereka mengenakan pakaian khas lebaran,
kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita menggunakan
baju hangat dan kerudung. Seusai bersilahturahmi, umat muslim akan megunjungi
makam leluhur dan makam tokoh muslim setempat untuk membersihkan makam dan
membacakan doa. Doa juga ditujukan kepada ratusan ribu umat muslim yang
meninggal selama masa pemerintahan Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan.
5. Australia
Walaupun agama Islam termasuk agama minoritas
di Australia, namun umat muslim di sana diberi kebebasan untuk menjalankan hak
dan kewajiban mereka untuk beragama. Banyak pula perusahaan yang meliburkan
karyawan-karyawannya yang muslim agar mereka bisa beribadah dan merayakan Idul
Fitri bersama anggota keluarga. Lebaran di Australia juga dimeriahkan dengan
festival multi kultur yang melibatkan umat muslim dan juga non muslim, bahkan
pejabat negara pun bersedia hadir dalam acara tersebut.
6. Nigeria
Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan sebutan
“Sallah Kecil” dan masyarakat di sana saling mengucapkan salam “Barka Da
Sallah” yang berarti “Salam Sejahtera di Hari Raya”. Seperti yang diketahui,
Nigeria dihuni oleh umat-umat beragama Islam dan Kristen yang hidup saling
berdampingan serta saling menghormati. Oleh karena itu, saat umat muslim
merayakan lebaran, banyak pula umat Kristen yang ikut berpartisipasi dalam
perayaan tersebut, dan begitu juga sebaliknya.
7. Suriname
Kebanyakan penduduk Suriname merupakan keturunan
Suku Jawa, jadi tidak heran jika terdapat kemiripan antara budaya di sana
dengan budaya Jawa. Penetapan hari Idul Fitri di negara ini juga mengikuti
budaya jawa dengan melakukan penghitungan menggunakan penghitungan ala primbon
yang merupakan peninggalan nenek moyang dari Jawa sejak dulu.
8. India
Pada saat Idul Fitri, umat muslim di India
berkumpul di Masjid yang menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, untuk
melakukan shalat Ied bersama. Setelah melakukan shalat, mereka akan
berbincang-bincang sambil menikmati hidangan khas lebaran. Jika di Indonesia
ada ketupat dan teman-temannya, di India juga ada satu hidangan khusus yang
selalu ada saat lebaran, yaitu Siwaiyaan yang merupakan campuran bihun manis
yang dihidangkan bersama susu dan buah-buahan kering.
9. Amerika Serikat
Masyarakat muslim di Amerika Serikat
merayakan Idul Fitri dengan khidmat dan saling mengabarkan mengenai datangnya
hari raya kemenangan ini melalui internet dan sambungan telepon. Bagi mereka,
shalat Ied merupakan hal yang terpenting dalam setiap perayaan Idul Fitri. Pada
saat melakukan shalat, mereka memohon ampunan dan dinasehati untuk saling
memanfaatkan serta menghentikan kebencian antar sesama. Seusai melaksanakan
shalat dan mendengarkan khotbah, mereka akan saling memeluk dan mengucapkan
selamat Idul Fitri satu sama lain. Karena kebanyakan umat muslim di sana
merupakan imigran, saat lebaran mereka memakai pakaian khas dari negara asalnya
masing-masing.
10. Mesir
Hampir mirip dengan Indonesia, perayaan Idul
Fitri di Mesir juga diwarnai dengan tradisi silahturahmi. Bedanya, silahturahmi
ini hanya melibatkan sanak keluarga saja, tanpa melibatkan tetangga di sekitar
rumah. Umat muslim Mesir juga terbiasa merayakan lebaran bersama keluarga
dengan mengobrol di taman sambil menikmati hidangan khas lebaran. Makanan khas
lebaran di sana adalah Ranja, yang terbuat dari ikan asin dan acar.

Comments
Post a Comment