CIRI CIRI ORANG MENINGGAL DALAM KEADAAN KHUSNUL KHOTIMAH
1. Mengucapkan Kalimat Syahadat Ketika Wafat
Rasulullah bersabda:”Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan “Laa ilaaha illallah” maka ia dimasukkan ke dalam surga.” (HR. Hakim)
“Sesungguhnya
aku mengetahui satu kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya ketika
hendak meninggal melainkan warnanya akan menyinarinya (dia akan tampak cerah)
dan Alloh melepaskan kesusahannya”
Tholhah
berkata, “Maka ‘Umar berkata, ‘Sesungguhnya aku mengetahui kalimat itu!’
Tholhah berkata, ‘Kalimat apakah itu?’ ‘Umar berkata, ‘Tahukah engkau satu
kalimat yang lebih agung dari kalimat yang beliau perintahkan kepada pamanmu
ketika hendak meninggal adalah: Laa ilaaha illallah.’ Tholhah berkata, ‘Engkau
benar, demi Alloh itulah kalimat tersebut.'” Diriwayatkan oleh Imam
Ahmad
Dari
hadits di atas, kita bisa mengetahui bahwa ucapan syahadat di akhir hayat
seseorang memperlihatkan husnul khotimahnya orang tersebut.
2.
Dahi Berkeringat Ketika Wafat
Tanda selanjutnya dari mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah adalah ketika wafat dahi orang tersebut berkeringat. Hal tersebut berdasarkan hadist dari Buraidah Ibnul Khasib: Dahulu ketika Buraidah di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun ia menemukan bahwa saudaranya tersebut sudah wafat dan terlihat pada jidatnya yang berkeringat, kemudian ia berkata,
”Allahu
Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: “Matinya seorang mukmin
adalah dengan berkeringat dahinya.”
(HR. Ahmad, AN-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu MAjah, Ibnu Hibban, Al-Hakim dan
ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)
Tidak dapat dipungkiri bahwa hari Jumat adalah sebaik-baiknya hari dalam satu minggu yang memiliki keutamaan-keutamaan khusus. Berdasarkan beberapa hadist para ulama menyimpulkan bahwa benar seseorang yang meninggal pada hari Jum’at mendapat keistimewaan. Bahkan orang muslim yang meninggal pada malam ataupun hari jumat akan dilindungi oleh Allah dari siksa kubur.
Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari jumat atau pada malam jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR. Ahmad)
4. Mati Syahid dalam Medan Perang dan Berjuang di Jalan Allah
Jelas bahwa seseorang yang mati syahid dalam kondisi berperang membela agama Allah, misalnya di daerah konflik, merupakan salah satu pertanda meninggal husnul khotimah.
Firman
Allah SWT: “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati, bahkan mereka hidup disisi Tuhan-Nya dengan mendapat rezeki, mereka
dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikanNya kepada mereka
dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang
yang belum menyusul mereka bahwa tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan
tidak pula mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan
karunia yang besar dari Allah dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala
orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran:169-171)
“Bagi
orang yang mati syahid ada enam keistimewaan yaitu, diampuni dosanya sejak
mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya di dalam surga, dilindungi
dari azab kubur dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan
kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan
syafa’at bagi tujuh puluh orang kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi dan
menshohihkannya, Ibnu Majah, dan Ahmad)
5. Wanita yang
Wafat karena MelahirkanMaasya Allah, wanita yang meninggal dunia karena melahirkan atau dalam proses melahirkan juga bisa dikategorikan dalam kematian husnul khotimah, karena perjuangan yang sangat dahsyat untuk melahirkan
Dari
Ubadah ibnush Shamit radiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallaahu ‘alaihi
wassalam menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari
pembaringannya, kemudian beliau bertanya : “Tahukah kalian siapa syuhada dari
ummatku? Orang-orang yang ada menjawab: Muslim yang mati terbunuh” Beliau
bersabda: “Kalau hanya itu para syuhada dari ummatku hanya sedikit. Muslim yang
mati terbunuh adalah syahid, dan mati karena penyakit kolera adalah syahid,
begitu pula perempuan yang mati karena bersalin adalah syahid (anaknya yang
akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga).” (HR. Ahmad, Darimi, dan
ath-Thayalusi)
6. Orang yang Selalu Mengerjakan Amal Saleh Hingga Akhir Hidupnya
Tidak diragukan lagi bahwa orang beriman yang selalu mengerjakan amal sholeh hingga akhir hayatnya maka mereka termasuk ke dalam meninggal yang khusnul khotimah. Hal ini dikarenakan mereka meninggal dalam keadaan tengah menjalankan ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dari Ali bin
Abi Tholib radiyallaahu ‘anhu, dia berkata: “Suatu hari saya akan menunaikan
sholat subuh di masjid bersama Rasulullah, tapi di tengah jalan aku bertemu
dengan seseorang yang sudah renta juga mau ke masjid untuk menunaikan sholat
subuh, aku terus berjalan di belakangnya, dan ketika kami berdua sampai di
masjid ternyata sholat berjamaah sudah usai, akhirnya aku sholat subuh
berjamaah dengan kakek itu, dan ketika aku salam tahiyyat akhir si kakek tetap
bersujud dan ternyata si kakek telah meninggal dunia, lalu para sahabat
bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, bagaimana keadaan kakek ini di
akhirat?” Rasulullah menjawab, “Dia masuk surga” (HR Ahmad & Daruqutni)
7. Meninggal Karena Terkena Wabah Penyakit
Wabah penyakit kolera merupakan penyebab seseorang meninggal dalam kondisi husnul khotimah terutama jika orang tersebut penuh kesabaran menerima apa yang menimpanya.
“Adalah
dahulunya penyakit kolera merupakan azab yang Allah timpakan kepada siapa saja
yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin.
Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap di
kampungnya dengan penuh kesabaran, dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya
kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid.” (HR
Imam Bukhari, al-Baihaqi, dan Ahmad)
8. Mati Keracunan Atau Sakit Perut
Meninggal dunia karena penyakit perut tidak akan mendapatkan siksa kubur, subhanallah… sebagaimana hadits Rasulullah berikut:
“Siapa saja
yang wafat karena penyakit perut maka tak akan mendapat azab kubur?” yang
lain menjawab, ‘Memang benar.’ ” (HR an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban,
ath-Thayalusi, dan Ahmad).
9. Tertimpa Runtuhan Bangunan dan Mati Tenggelam
Orang-orang yang meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan maupun mati tenggelam bahkan dimasukkan dalam kategori mati syahid. Maasya Allah.
“Para syuhada
itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut,
tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang di jalan Allah.”
(HR Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
Semoga kita
menjadi orang-orang yang senantiasa bersiap menghadapi kematian.
Sumber: ummi-online.com
Comments
Post a Comment